Artikelnya cukup bagus nih, karena g pernah merasakan hal yang sama..n g lihat, sebagian teman cewe g juga sering merasakan hal seperti ini..
KOMPAS.com - Putus hubungan dengan kekasih memang menyakitkan. Karena merasa belum bisa menerima kenyataan ini, wanita seringkali mencari-cari alasan untuk bisa tetap berhubungan dengan mantan kekasihnya.
Padahal, seperti diungkapkan oleh Susan J. Elliot dalam buku barunya, Getting Past Your Breakup, menghentikan kontak dengan mantan perlu untuk benar-benar menyembuhkan diri dan merasakan kesedihan setelah momen putus yang berat. Tentu, dia memahami betapa sulitnya saat hal ini harus dilakukan (karena ia pun mempunyai pengalaman yang sama). "Supaya benar-benar mampu melewati pemutusan hubungan ini, Anda perlu berpisah secara emosional, fisik, dan psikologis dari hubungan yang lalu, dan cara utama untuk melakukannya adalah dengan berhenti menemuinya," jelas Elliot.
Dalam blog-nya, GettingPastYourPast, Elliot juga mendapati tujuh alasan utama yang biasa digunakan wanita untuk mendapat pembenaran saat berusaha tetap berhubungan dengan mantan.
1. "Bisa enggak kita terus berteman?" Wanita adalah pihak yang biasanya ngarep seperti ini. Kedengarannya memang indah, namun dalam kenyataannya, seorang mantan tak akan bisa menjadi teman sejati, khususnya segera setelah putus. Anda pun akan makin sengsara ketika melihatnya telah menggaet wanita lain.
2. "Aku harus mendapatkan kata penutup sebagai perpisahan". Kata-kata yang ingin Anda dengarkan sebagai "pengesahan" perpisahan itu mungkin akan sulit Anda dapatkan, tak peduli seberapa sering Anda berkomunikasi dengannya. Penutupan terbaik justru bisa datang dengan menahan dorongan untuk berdialog, dan melanjutkan hidup Anda tanpanya.
3. "Aku ingin mengatakan satu hal lagi sebelum kamu pergi". Ini hanya merupakan versi lain dari usaha mendapatkan kata-kata perpisahan, dan alasan lainnya adalah untuk tetap berhubungan dengan sang mantan. Padahal, dalam kenyataannya, berhubungan dengan Anda hanya memberikan mantan Anda kesempatan untuk menyakiti Anda lagi.
4. "Aku ingin tetap ada peluang untuk kembali bersama". Ingin melakukan rekonsiliasi dengan kekasih, memang suatu perasaan yang wajar. Namun meskipun Anda berhasil menyambung kembali hubungan Anda, hubungan yang terjadi tetaplah berbeda. Ketika Anda putus, lebih baik gunakan waktu untuk berpikir dan "menikmati" rasa sakit yang terjadi untuk merenungkan apa yang sebenarnya sedang terjadi.
5. "Aku hanya ingin mengembalikan barang-barangnya". Hm... ini hanya alasan Anda untuk bisa bertemu kembali dengannya, bukan? Bila memang ada barang-barangnya yang masih tertinggal, segera lakukan dalam dua hari sejak putus. Setelah itu, gunakan saja jasa kurir untuk mengirimkan barang-barangnya.
6. "Aku lagi kesepian". Menghabiskan waktu dengan mantan tentu lebih nyaman buat Anda, karena Anda telah lama mengenalnya. Namun, percayalah, hal ini hanya akan membuat Anda berlarut-larut dalam kondisi yang sebenarnya harus Anda hindari, dan membuat Anda terpaku pada masa lalu. Inilah saatnya Anda benar-benar memutuskan komunikasi dan pertemuan, dan mencari seseorang yang baru. Mungkin juga Anda hanya perlu menemukan diri Anda kembali untuk bersenang-senang.
7. "Kami berada di lingkungan yang sama". So what? Anda memang tidak mungkin menghindar untuk tiba-tiba bertemu dengan mantan, namun tidak berarti Anda harus terus berhubungan dengannya. Bila harus berurusan dengannya, jaga agar Anda tetap berbicara dengan sopan, singkat, dan tidak mengungkit-ungkit sesuatu yang buruk di masa lalu.
Jadi, sebesar apa pun dorongan dalam diri Anda untuk mulai meneleponnya kembali, mengirim SMS, email, berkomentar di status FB-nya, lebih baik Anda tidak melakukannya. Dengan demikian, hati Anda akan lebih cepat sembuh, dan Anda siap melanjutkan kehidupan Anda lagi.
Sumber :
http://female.kompas.com/read/xml/2009/10/21/10184511/7.hal.yang.bikin.kondisi.putus.makin.parahthen i conclude dat it's almost impossible to be our ex-boyfriend's bestfriend